acungkan tangannya…
….
….
….
….
Saya rasa tak ada yang tak kenal dengan dengan
pelajaran ini.
Mulai dari kecil kita sudah harus mengenal pelajaran
ini, selain belajar membaca/berbicara, kita juga diajarkan berhitung. Benar
kan?.
Jadi begini, Dalam pelajaran matematika, saya
mengasumsikan orang-orang kedalam dua kelompok.
Kelompok
pertama
Ini adalah
kelompok orang-orang yang menganggap matematika merupakan sebuah momok yang
mestinya tidak harus dipelajari. Tetapi harus bagaimana, toh matematika itu ada
dimana-mana, hampir semua hal didunia ini ada matematika nya kan, jadi dengan
segala daya dan upaya harus dipelajari.
Benar kan??? Atau saya aja yang merasa kali ya…
Orang-orang ini sudah mempunyai kelebihan dimana
dengan tidak belajar atau mengenal sedikit saja pelajaran maka apapun
soal/permasalahan yang diberikan maka orang-orang ini akan mudah
menyelsaikannya. Dan (mungkin saja) orang-orang ini menganggap pelajaran
matematika itu merupakan sebuah pelajaran yang menyenangkan.
Sebenarnya tentang poin yang terakhir saya pun
masih bingung, menyenangkan dimananya ya. Hehe
*sebelum melanjutkan membaca tulisan ini, tolong
diingat dan dipahami kembali dua kelompok tersebut, karena akan banyak
disinggung dalam kelanjutan tulisan ini.
Dalam pelajaran matematika biasanyakan gini,
pertama guru menerangkan pelajaran, lalu masuk kepada soal-soal latihan dan
terakhir dilanjutkan dengan soal-soal uji. Anggaplah begitu.

Lebay ya, tapi begitulah kira-kira penggambarannya.
haha
Namun bagi orang-orang dalam kelompok kedua, sebuah
persoalan matematika adalah seperti melihat sebuah permainan yang menyenangkan
yang sudah biasa mereka mainkan sehingga hasil akhirnya bisa diperoleh hanya
dengan sedikit berpikir atau bisa jadi hanya dengan memejamkan mata.
Luar biasa gak tu…. ckck
Bagi saya, pelajaran matematika ini pun aneh,,
Entah sayanya yang merasa aneh, atau memang
begitulah matematika ini adanya.
Sewaktu guru/dosen menerangkan tentang sebua
bab/chapeter (misalkan), soal-soal yang dibahas pada soal latihan akan sangat
berbeda dengan soal-soal yang akan diujikan.

Berbeda dengan orang kelompok kedua, mereka
beranggapan ini merupakan hal biasa yang harusnya memang semua orang bisa
menyelesaikannya dengan mudah.
Pada saat ini dunia masih terasa adil dan pelajaran
matematika masih terasa mudah dan menyenangkan dan juga pengelompokan orang
pertama dan kedua belum terlihat kentara.

Bagaimana bisa soal yang dipelajari itu merupakan
soal yang mudah, sedangkan yang diuji itu bagian yang susah. Bukankah
seharusnya sebaliknya ya???
Dan pada saat yang sama orang-orang kelompok
pertama akan mulai merasa frustasi dan berharap bahwa matematika tidak pernah
ada di dunia. Miris memang.
Namun, coba kita tengok orang-orang kelompok kedua,
entah memang dilahirkan dengan kepintaran dalam matematika atau karena memang
soal-soal uji tersebut masih masuk dalam kategori biasa bagi mereka. Dalam
waktu sekejap mata soal-soal uji tersebut telah berbuah suatu hasil yang benar
seperti yang diharapkan guru dan dengan tanpa ada kesalahan sedikitpun. (-_-)
Padahal orang kelompok pertama masih belum
menuliskan satu hurufpun dikertas jawabannya. Jangankan menuliskan jawaban,
memikirkan mesti menjawab seperti apa persoalan tersebut mereka belum bisa
memutuskan. Miris lagi memang.
Dan masih ada yang lebih miris, anggapan yang
beredar luas dimasyarakat dari dulu sampai sekarang adalah apabila seseorang
hebat dalam matematika maka orang tersebut akan dianggap sebagai orang yang
pintar yang tahu segalanya. Dan yang lain dianggap biasa karena tidak hebat
dalam matematika.
Ada yang merasa begini???
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa matematika itu
memang penting kan!!!
Saya tidak bermaksud menyelahkan orang yang hebat
matematika kok, saya hanya sedikit bercerita (curhat) tentang orang-orang yang
dalam pelajaran ini memang agak kurang daya serapnya. Sebenarnya orang-orang
kelompok pertama tersebut merupakan orang-orang yang hebat juga, karena mereka
memang berusaha sekuat tenaga agar bisa mengerti pelajaran ini, sedangkan orang
kelompok kedua bisa dikatakan tidak belajar keras pun dia sudah paham juga
dengan pelajaran tersebut.

Dan hari ini, yang paling membuat kami (saya dan teman-teman) kesal sekaligus kagum adalah sewaktu dosen memberikan beberapa soal di depan kelas untuk dikerjakan dan meminta kepada murid yang sudah selesai untuk menjelaskan di depan kelas. Anak ajaib ini yang sebelumnya masih tidur pulas sewaktu kami masih berkutat menyelesaikan soal tersebut, tiba-tiba bangun dan mengacungkan tangan untuk menyelesaikan soalan tersebut didepan kelas. Bermodalkan sebuah Kalkulator yang dimasukkanya disaku belakangnya dia berhasil menyihir kami semua dikelas. Dia berhasil menyelesaikan persoalan yang kami pun belum selesai mengerjakannya dan jawabannyapun sangat tepat. jangan-jangan sewaktu tidur tidur dia memimpikan matematika.
Aneh bin ajaib.
Kapan ya kira-kira saya bisa seperti dia???
Atau paling tidak ada satu saja kemampuan yang bisa
saya banggakan. Sayangnya tidak ada.
(-_-)
Miris.
Tapi paling tidak, saya punya teman-teman yang
hebat. Dan sepertinya Itu sudah cukup bagi saya. Daripada tidak ada sama sekali
kan. hehe
Ok (^_^)
Silahkan tinggalkan komen setelah baca tulisan ini
ya.
Terima kasih. (^_^)
2 komentar:
Memang ada orang-orang yang masuk kelompok kedua itu, Pak. Teman saya waktu di SMA lebih ajaib lagi, setiap pelajaran tidur. Tapi pas ditanya selalu bisa jawab. Pelajaran apapun itu.
Subhanallah. *iri juga ya..
Gambling and Casinos Near Me - Mapyro
Find your nearest gambling and gambling 익산 출장마사지 entertainment spots. In 밀양 출장안마 the 광명 출장마사지 United States, the 나주 출장마사지 only gambling game not 부천 출장마사지 played in the United States, the
Posting Komentar