Selasa, 16 Oktober 2012

Matematika itu Aneh, Siapa yang tidak setuju???

Ayoooo, Siapa yang tidak kenal dengan pelajaran Matematika?
acungkan tangannya…
….
….
….

Saya rasa tak ada yang tak kenal dengan dengan pelajaran ini.
Mulai dari kecil kita sudah harus mengenal pelajaran ini, selain belajar membaca/berbicara, kita juga diajarkan berhitung. Benar kan?.

Jadi begini, Dalam pelajaran matematika, saya mengasumsikan orang-orang kedalam dua kelompok.

Kelompok pertama
Ini adalah kelompok orang-orang yang menganggap matematika merupakan sebuah momok yang mestinya tidak harus dipelajari. Tetapi harus bagaimana, toh matematika itu ada dimana-mana, hampir semua hal didunia ini ada matematika nya kan, jadi dengan segala daya dan upaya harus dipelajari.
Benar kan??? Atau saya aja yang merasa kali ya…


Kelompok Kedua
Orang-orang ini sudah mempunyai kelebihan dimana dengan tidak belajar atau mengenal sedikit saja pelajaran maka apapun soal/permasalahan yang diberikan maka orang-orang ini akan mudah menyelsaikannya. Dan (mungkin saja) orang-orang ini menganggap pelajaran matematika itu merupakan sebuah pelajaran yang menyenangkan.
Sebenarnya tentang poin yang terakhir saya pun masih bingung, menyenangkan dimananya ya. Hehe

*sebelum melanjutkan membaca tulisan ini, tolong diingat dan dipahami kembali dua kelompok tersebut, karena akan banyak disinggung dalam kelanjutan tulisan ini.

Dalam pelajaran matematika biasanyakan gini, pertama guru menerangkan pelajaran, lalu masuk kepada soal-soal latihan dan terakhir dilanjutkan dengan soal-soal uji. Anggaplah begitu.

Lagi-lagi, berdalih dengan kata-kata “banyak orang” atau berlindung dengan orang kelompok pertama. bagi orang-orang dalam kelompok ini, sebuah persoalan matematika adalah seperti melihat benang kusut (yang tak akan pernah bisa diselesaikan oleh manusia) yang mesti dibuang ke tempat sampah lalu dikirim ke tempat  pembuangan akhir (TPA) sampah atau dibakar. Sehingga kita tidak perlu menyelesaikan soal-soal tersebut. Lalu mempertanyakan siapa orang yang mau capek-capek membuat soal-soal sudah kayak gitu.
Lebay ya, tapi begitulah kira-kira penggambarannya. haha

Namun bagi orang-orang dalam kelompok kedua, sebuah persoalan matematika adalah seperti melihat sebuah permainan yang menyenangkan yang sudah biasa mereka mainkan sehingga hasil akhirnya bisa diperoleh hanya dengan sedikit berpikir atau bisa jadi hanya dengan memejamkan mata.
Luar biasa gak tu…. ckck

Bagi saya, pelajaran matematika ini pun aneh,,
Entah sayanya yang merasa aneh, atau memang begitulah matematika ini adanya.
Sewaktu guru/dosen menerangkan tentang sebua bab/chapeter (misalkan), soal-soal yang dibahas pada soal latihan akan sangat berbeda dengan soal-soal yang akan diujikan.

Biasanya soal latihan itu adalah soal-soal yang mudah sehingga hampir rata-rata semua murid/siswa bisa menjawab soal-soal tersebut.  Pada saat ini orang kelompok pertama merasa mereka sudah menjadi orang yang hebat dalam matematika karena mereka merasa bisa mengerjakan soal-soal latihan tersebut. Bisa mengerjakan soal matematika gitu loh dan jawabannya pun benar pula, mseti bilang WOW dong. hihi
Berbeda dengan orang kelompok kedua, mereka beranggapan ini merupakan hal biasa yang harusnya memang semua orang bisa menyelesaikannya dengan mudah.

Pada saat ini dunia masih terasa adil dan pelajaran matematika masih terasa mudah dan menyenangkan dan juga pengelompokan orang pertama dan kedua belum terlihat kentara.

Namun apabila sudah masuk kepada soal-soal yang diujikan, pada saat inilah dunia terasa berbeda. Secara tidak langsung pengelompokan-pengelompokan seperti yang saya ceritakan tadi bermula dari sini. Disini orang-orang kelompok pertama akan merasakan suatu gejala amnesia dimana mereka merasa tidak ingat apakah soal-soal yang di uji ini pernah mereka pelajari atau tidak. Karena biasanya soal-soal uji ini berisi soal-soal yang sangat susah.
Bagaimana bisa soal yang dipelajari itu merupakan soal yang mudah, sedangkan yang diuji itu bagian yang susah. Bukankah seharusnya sebaliknya ya???

Dan pada saat yang sama orang-orang kelompok pertama akan mulai merasa frustasi dan berharap bahwa matematika tidak pernah ada di dunia. Miris memang.

Namun, coba kita tengok orang-orang kelompok kedua, entah memang dilahirkan dengan kepintaran dalam matematika atau karena memang soal-soal uji tersebut masih masuk dalam kategori biasa bagi mereka. Dalam waktu sekejap mata soal-soal uji tersebut telah berbuah suatu hasil yang benar seperti yang diharapkan guru dan dengan tanpa ada kesalahan sedikitpun. (-_-)

Padahal orang kelompok pertama masih belum menuliskan satu hurufpun dikertas jawabannya. Jangankan menuliskan jawaban, memikirkan mesti menjawab seperti apa persoalan tersebut mereka belum bisa memutuskan. Miris lagi memang.

Dan masih ada yang lebih miris, anggapan yang beredar luas dimasyarakat dari dulu sampai sekarang adalah apabila seseorang hebat dalam matematika maka orang tersebut akan dianggap sebagai orang yang pintar yang tahu segalanya. Dan yang lain dianggap biasa karena tidak hebat dalam matematika.
Ada yang merasa begini???
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa matematika itu memang penting kan!!!

Saya tidak bermaksud menyelahkan orang yang hebat matematika kok, saya hanya sedikit bercerita (curhat) tentang orang-orang yang dalam pelajaran ini memang agak kurang daya serapnya. Sebenarnya orang-orang kelompok pertama tersebut merupakan orang-orang yang hebat juga, karena mereka memang berusaha sekuat tenaga agar bisa mengerti pelajaran ini, sedangkan orang kelompok kedua bisa dikatakan tidak belajar keras pun dia sudah paham juga dengan pelajaran tersebut.

Contohnya saja, dikelas “Managerial Mathematics” saya hari ini ada seorang International Student dari Bangladesh, bagi saya dia adalah salah satu orang yang masuk dalam kelompok kedua. Bagaimana tidak, hampir setiap pertemuan di kelas ini dia selalu datang terlambat dan juga selalu tertidur dikelas, walaupun dosen tengah mengajar di kelas sekalipun. Namun ajaibnya setiap pertanyaan yang diajukan ke dia selalu bisa dia selesaikan dengan benar walaupun tanpa mendengarkan penjalasan sang dosen sebelumnya.

Dan hari ini, yang paling membuat kami (saya dan teman-teman) kesal sekaligus kagum adalah sewaktu dosen memberikan beberapa soal di depan kelas untuk dikerjakan dan meminta kepada murid yang sudah selesai untuk menjelaskan di depan kelas. Anak ajaib ini yang sebelumnya masih tidur pulas sewaktu kami masih berkutat menyelesaikan soal tersebut, tiba-tiba bangun dan mengacungkan tangan untuk menyelesaikan soalan tersebut didepan kelas. Bermodalkan sebuah Kalkulator yang dimasukkanya disaku belakangnya dia berhasil menyihir kami semua dikelas. Dia berhasil menyelesaikan persoalan yang kami pun belum selesai mengerjakannya dan jawabannyapun sangat tepat. jangan-jangan sewaktu tidur tidur dia memimpikan matematika.
Aneh bin ajaib.

Kapan ya kira-kira saya bisa seperti dia???
Atau paling tidak ada satu saja kemampuan yang bisa saya banggakan. Sayangnya tidak ada.
(-_-)
Miris.
Tapi paling tidak, saya punya teman-teman yang hebat. Dan sepertinya Itu sudah cukup bagi saya. Daripada tidak ada sama sekali kan. hehe

maaf ya jika ada yang tersinggung atau sebagainya, saya tidak bermaksud kok.
Ok (^_^)


Silahkan tinggalkan komen setelah baca tulisan ini ya.
Terima kasih. (^_^)


2 komentar:

Taufan Arsyad mengatakan...

Memang ada orang-orang yang masuk kelompok kedua itu, Pak. Teman saya waktu di SMA lebih ajaib lagi, setiap pelajaran tidur. Tapi pas ditanya selalu bisa jawab. Pelajaran apapun itu.

Subhanallah. *iri juga ya..

yaylepaderewski mengatakan...

Gambling and Casinos Near Me - Mapyro
Find your nearest gambling and gambling 익산 출장마사지 entertainment spots. In 밀양 출장안마 the 광명 출장마사지 United States, the 나주 출장마사지 only gambling game not 부천 출장마사지 played in the United States, the

Posting Komentar

Pengikut

 
;